JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Persija Ferry Paulus mendorong PSSI untuk segera mencari jalan keluar dari persoalan yang ditimbulkan dualisme klub sampai saat ini. Ferry mengatakan jika PSSI terus mempertahankan gaya kepemimpinan yang tidak menjadi mediator terhadap persoalan dualisme maka akan mengancam kemajuan sepak bola Indonesia.

"Kalau PSSI akan terus dengan gayanya yang seperti ini, akan berbahaya bagi persepakbolaan nasional. Sepak bola kita akan hancur," ujar Ferry Paulus kepada wartawan di sela-sela perayaan HUT ke-83 Persija di Jakarta, Kamis.

Ferry menyesalkan sikap PSSI yang mengesahkan sejumlah klub baru dengan nama yang mirip dengan klub sebelumnya dan juga menimpa Persija. Menurutnya, ini akan menambah keruh persoalan.

"Kita tidak pernah menganggap ada dualisme Persija. Persija sejak dulu adalah Persija berjuluk Macan Kemayoran. Kalau PSSI membenarkan adanya Persija yang lain, maka bukan mustahil akan muncul kasus serupa dari klub-klub lain. Semua (masalah) ini datangnya dari PSSI," tambahnya.

Ke depannya, Ferry mengatakan Persija di bawah kepemimpinannya tetap akan maju terus meski tak direstui oleh PSSI. Persija sudah mempersiapkan tim untuk mengikuti Indonesia Super League (ISL) yang dikelola oleh PT Liga Indonesia yang diklaim tidak resmi oleh PSSI.

Dalam mempersiapkan diri untuk musim kompetisi ISL 2011-2012, Persija menunjuk Iwan Setiawan sebagai pelatih kepala. Iwan telah merekrut 30 pemain, termasuk beberapa pemain tim nasional, seperti Bambang Pamungkas, Andritany Adhyaksa, Ramdhani Lestaluhu, Hasim Kipuw, Ismed Sofyan, dan Johan Juansyah.

Pemain lain yang juga sudah dipilih adalah Galih Sudarsono, Precious Emuejeraye, Soleman Lubis, Fahreza Agamal, Abdul Tommy, Rudi Setiawan, Robertino Pugliara, Alan Martha, Fabiano Beltrame, Delton Stevano Wohon, Octavianus, A Marzukih, Bagus Djiwo Noor Cahyo, Leo Saputra, I Wayan Gangga, Pedro Javierm Rachmat Affandi, Ngurah Wahyu, Adixi Lenzivio, Saronih, Ahmad Ihwan, dan Arif Dwi Wicaksono